Doa Ibu membuka pintu berkah

Seorang anak menangis dan memanggil ibunya, “Ibu, ibu, Ibu”. Ibunya pun datang dengan tergopoh-gopoh, "Ana opo toh le, kok nangis wae?" (Ada apa sih nak, kok nangis aja?)
Anak itu terus saja menangis dan kali ini menunjuk-nunjuk dengkulnya, "Ibu iki ono “telek” (tahi ayam). Buang yo, bu,buang?!

Lalu ibunya membuang kotoran ayam itu. Namun tangis anaknya tidak berhenti. Diapun kembali memanggil ibunya dan berkata "Balek no, Balek no, Balek no!" (Kembalikan lagi). Anak itu meminta ibunya mengembalikan “telek” itu lagi. Lalu sang ibu mengembalikan lagi “telek” tersebut ke dengkul putra kesayangannya itu.
Tangis anak itu semakin keras dan kembali berkata "Kok, ora podo, Kok ora podo!" (Kok tidak sama). Anak itu menangis, karena “telek” yang dikembalikan ibunya tidak sama bentuknya dengan “telek” yang pertama kali menempel pada dengkulnya.
Sambil mencari telek lainnya, ibu itupun bergumam, "Wis ora opo-opo, asal besok gede dadi jendral!" (Ya sudah tidak apa-apa, asal kalau gede jadi jenderal!). Ibu itupun tersenyum.
Selang empat puluh tahun kemudian, anak yang menangis minta “telek” itu dan membuat ibunya repot mencari “telek” itu benar-benar menjadi jendral. Dialah jendral Subagyo HS, mantan kepala staf TNI Angkatan Darat. Subhanallah.
Inilah bukti kekuatan doa ibu. Meskipun terdengar seperti main-main, tetapi ternyata Allah SWT mengedar perkataan ibu dan mengeabulkannya. Terkadang kita sendiri pun sering mengalaminya. Misalnya, saat anak kita sedang berlari tiba-tiba kita berteriak, “De, jangan lari, nanti jatuh!”. Baru saja mulut kita berhenti, anak kita sudah terjatuh. Masya Allah, Allah SWT begitu dekat. Bahkan lebih dekat dari urat nadi kita.
Ibu, berhati-hatilah dalam berkata. Haluskan dan lembutkan perkataan kita. Berkata yang baik-baik saja tentang anak kita. Karena perkataan ibu adalah doa. Dan kita tak tahu perkataan mana yang diijabah oleh Allah SWT.
Sumber : Ummi Maya
»» Lanjutkan membaca “Doa Ibu membuka pintu berkah”  »»

Ibu, aku ingin menangis di pangkuanmu

Sewaktu aku kecil, aku selalu mencari ibu di kala teman-teman menyakitiku dan ibu berkata, “Sudahlah Nak, tidak mengapa. Besok kamu dan dia akan berteman lagi.”

Sewaktu aku remaja, aku selalu mencari ibu kala teman-temanku mengejek, “Wajahmu jelek dan kamu tidak punya apa-apa”. Ibu pun berkata, ”Sudahlah Nak, tidak mengapa. Kamu adalah gadis di mata ibu karena kamu gadis yang terbaik.” Sewaktu aku beranjak dewasa, aku selalu mencari ibu kala tugas akhir tak selesai-selesai dan ibu berkata, ”Sudahlah Nak. Kerjakan dengan sungguh-sungguh. Ibu akan turut mendoakan. Semoga hasilnya baik ya.”
Sewaktu aku dewasa, aku selalu mencari ibu kala jodoh tak kunjung datang dan ibu berkata, ”Sabarlah Nak, Allah sedang memilihkan jodoh yang terbaik untukmu. Ibu akan mendoakan agar jodohmu segera datang ya.”
Sewaktu aku telah menikah, aku selalu mencari ibu kala buah hati tak kunjung datang, ibu selalu membesarkan hatiku dan selalu berkata, ”Sabarlah Nak, Allah Maha Tahu kapan waktu yang tepat memberimu anak. Berdoalah dan berusahalah. Jangan berputus asa dari rahmat Allah. Ibu akan turut mendoakan engkau segera mengandung ya.”
Bu, doa ibu semuanya terkabul. Aku tumbuh jadi seorang wanita, seorang istri, dan seorang ibu.
Bu, di kala jauh darimu, aku baru benar-benar merasa betapa berat dan mulianya tugas seorang ibu.
Bu, tak jarang aku ingin berlari dan segera memelukmu kala begitu banyak persoalan hidup menghimpitmu.
Bu, aku ingin menangis di pangkuanmu.
Bu, aku rindu ibu.
Masa-masa bersama tinggallah kenangan. Dan semua itu selalu hidup menyemangatiku.
Bu, aku ingin sepertimu yang selalu hadir untuk anak-anakmu. Merasakan suka dan duka bersama. Mencerna kesedihan yang selau sefera menjadi kebahagiaan.
Bu, engkaulah yang mengenalkan aku kepada Allah, Muhamad dan kehidupan.
Engkaulah yang mengajarkan padaku untuk selalu berharap hanya pada Allah karena Dialah yang mengabulkan doa. Telah ku ukir tegas di dalam jejak masaku bahwa engkaulah yang terindah.
Doakan aku agar jadi yang terindah untuk anak-anakku.
Sumber : Ummi Maya.
»» Lanjutkan membaca “Ibu, aku ingin menangis di pangkuanmu”  »»

Resep Kue Pernikahan

Bahan-bahan :
Satu Pria sehat,
Satu Wanita sehat,
100%Komitmen
Dua Pasang restu orang tua
Satu botol kasih sayang murni
Bumbu-bumbu:
Satu balok besar humor,
25gr rekreasi,
Satu bungkus doa,
Dua sendok teh telpon-telponan,
5 kali ibadah perhari
Semuanya diaduk hingga merata dan mengembang
Tips :
  1. Pilih pria/wanita yang benar-benar matang dan seimbang
  2. Jangan yang satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena dapat mempengaruhi kelezatan (sebaiknya dibeli di toserba bernama Tempat Ibadah, walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin).
  3. Jangan beli dipasar yang bernama Diskotik atau Party karena walaupun modelnya bagus dan harum baunya, tapi kadang menipu konsumen atau kadang menggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan.
  4. Gunakan kasih sayang cak dakwah yang telah mendapatkan penghargaan ISO dari departemen Kesehatan dan Kerohanian .
Cara Memasak :
  1. Pria dan wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat yang murni.
  2. siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua secara merata.
  3. Masukkan niat yang murni kedalam loyang dan panggang dengan api merata sekitar 30 menit di depan penghulu.
  4. Biarkan di dalam loyang tadi dan sirami dengan bumbunya.
  5. Kue siap dinikmati.
Catatan :
Kue ini dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan hangat. Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa potong doa kemudian dihangatkan lagi di oven bermerk ”tempat ibadah”.
Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon-teleponan bila berjauhan.
Selamat mencoba, dijamin semuanya halal.
»» Lanjutkan membaca “Resep Kue Pernikahan”  »»

Sepuluh dasar pergerakan

Ikhwahfillah, saya hanya ingin mengingatkan kepada antum. Barang kali aja antum lupa atau melupakannya atau memang belum mengetahui. Ini adalah sebuah uraian tentang risalah ta’alim yang disampaikan oleh Imam Syahid Hasan Al-Banna.
Saya ingin antum baca dan hujamkan kedalam fikiran dan hati antum tentang apa-apa yang harus diketahui oleh seorang al-akh muslim, tentunya antum sebagai seorang prajurit dakwah. Beliau ingin menyampaikannya kepada antum wahai ikhwah mujahidin, wahai para jundi-jundi dakwah, bukan sekedar untuk dihafal,tetapi petunjuk-petunjuk yang harus diamalkan.
Ikhwahfillah, petunjuk dan wasiat tersebut disusun oleh Imam Syahid berurutan, hingga antum harus tahu dari mana antum harus memulai. Susunan tersebut ialah:
  1. FAHM (Pemahaman)
    Imam Syahid menginginkan antum mengetahui benar fikrah islam ini secara bersih. Bahwa Islam adalah agama yang syamil. Seperti yang kita sering dengar dari beliau, bahwa Islam adalah aqidah dan ibadah, akhlak dan syariah, agama dan negara, al-quran dan pedang. Seorang muslim dituntut untuk berpegang teguh pada Al-Quran dan Sunnah. Dan mengembalikan permasalahan kepada keduanya untuk memahami hukum-hukum Islam. Maka, kita dengar semboyan itu, “Al-Quran adalah dustur kami dan Rasul adalah Qudwah kami.” Antum bisa membacanya lebih lengkap dalam ushul al-‘isyrin (dua puluh prinsip)
  2. IKHLAS
    Ikhlas adalah bahwa seorang muslim dalam setiap kata-kata, aktivitas, dan jihadnya, semua harus dimaksudkan untuk mencari ridha Allah dan pahala-Nya. Dengan itulah ia menjadi tentara fikrah dan aqidah, bukan tentara kepentingan dan ambisi pribadi.
  3. AMAL
    Amal (aktivitas) adalah bahwa ia merupakan buah dari ilmu dan keikhlasan. Antum ingat 10 Muwashofat kader dakwah? Ya. Tentang pembinaan individu. Dimulai dari aqidah yang lurus, ibadah yang benar, akhlak, kesungguhan, berkemampuan, kuat fisiknya, luas wawasannya, rapih manajemannya, terjaga waktunya, sampai bermanfaat bagi yang lain. Saya sarankan antum baca buku Gue Never Die-nya Salim A. Fillah, dengan bahasa gaulnya beliau uraikan tentang pembinaan individu ini. Mungkin bisa membantu antum memahami.
    Nah, setelah perbaikan diri sendiri lalu kemana? Menikahlah yang belum menikah (afwan, saya jadi malu untuk mengingatkan, saya sendiri masih membujang). Bentuklah keluarga muslim. Lalu bimbinglah masyarakat, bebaskan tanah air dari “penjajah”, perbaiki pemerintahan, persiapkan aset untuk kemaslahatan umat, dan tegakkan kepemimpinan dunia dengan penyebaran dakwah Islam dikolong langit ini. Sekali lagi Salim A. Fillah dengan bahasa renyahnya coba menjabarkan apa yang disampaikan Imam Syahid ini dalam bukunya “Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim”. Antum baca tuh!
  4. JIHAD
    Jihad adalah sebuah kewajiban yang tetap hukumnya hingga hari kiamat. “Barangsiapa mati, sementara ia belum pernah berperang atau berniat untuk berperang, ia mati dalam kemunafikan”, seperti itulah kata Rasul.
    Peringkat pertama jihad adalah pengingkaran dengan hati, dan peringkat terakhirnya adalah perang di jalan Allah. Sedangkan antara keduanya terdapat jihad dengan lisan, pena, tangan, dan kata-kata yang benar di hadapan penguasa yang zhalim. Tidaklah dakwah menjadi hidup, kecuali dengan jihad.
  5. TADHHIYAH (Pengorbanan)
    Tadhhiyah adalah pengorbanan jiwa, harta, waktu, kehidupan dan segala sesuatu yang dipunyai oleh seseorang untuk meraih tujuan. Tidak ada perjuangan didunia ini, kecuali harus disertai dengan pengorbanan.
  6. TAAT (Kepatuhan)
    Taat adalah menjalankan perintah dan merealisasikannya dengan serta merta, baik dalam keadaan sulit maupun mudah, saat bersemangat maupun malas.
  7. TSABAT (Keteguhan)
    Tsabat adalah bahwa seorang al-akh muslim hendaknya senantiasa bekerja sebagai mujahid di jalan yang mengantarkan pada tujuan, betapapun jauh jangkauannya dan lama waktunya, sehingga bertemu dengan Allah dalam keadaan demikian, sedangkan ia telah berhasil mendapatkan salah satu dari dua kebaikan : meraih kemenangan atau syahid di jalan-Nya.
  8. TAJARRUD (Kemurnian)
    Tajarrud adalah bahwa antum harus membersihkan pola pikir antum dari berbagai prinsip nilai lain dan pengaruh jahiliyah. Seorang akh itu seharusnya memiliki nilai berbeda dan lebih ditengah masyarakat ketika ia sudah bersentuhan dengan Islam. “Sibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik sibghahnya daripada Allah?” (albaqarah 138)
  9. UKHUWAH
    Ukhuwah adalah terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan aqidah. Aqidah adalah sekokoh-kokoh ikatan dan semulia-mulianya. Al-akh yang tulus melihat saudara-saudaranya yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri. Seorang mukmin dengan mukmin lainya ibarat sebuah bangunan, yang satu mengokohkan yang lain.
  10. TSIQAH (Kepercayaan)
    Tsiqah adalah rasa puasnya seorang tentara atas komandanya, dalam hal kapasitas kepemimpinannya maupun keikhlasannya, dengan kepuasan mendalam yang menghasilkan perasaan cinta, penghargaan, penghormatan, dan ketaatan. Seorang al-akh yang tsiqah seharusnya siap menganggap semua instruksi (yang diputuskan oleh qiyadah dakwah dan hasil syura, tanpa maksiat tentu) sebagai instruksi yang harus dilaksanakan tanpa reserve, tanpa ragu, tanpa ditambah dan tanpa dikurangi, dengan keberanian memberi nasehat dan peringatan untuk tujuan yang benar.

Ikhwahfillah, demikian uraian singkat risalah ta’alim Imam Syahid Hasan Al-Banna, yang ditujukan untuk antum yang memiliki tekad tulus untuk hidup bersama dakwah dan mati atas namanya. Antum bisa mengenal prinsip-prinsip tersebut dalam lima slogan : Allah ghayatuna (Allah adalah tujuan kami), Ar-Rasul Qudwatuna (Rasul adalah teladan kami), Al-Quran Dusturuna (Al-Quran pedoman hidup kami), Al-Jihad sabiluna (Jihad adalah jalan juang kami), As-Syahadah umniyatunna (Mati Syahid adalah cita-cita kami). Lebih dalamnya antum bisa membaca dan memahaminya dalam Risalah Dakwah beliau. Agar antum TIDAK RAGU lagi untuk berada di jalan dakwah ini.
Diambil dari sini
»» Lanjutkan membaca “Sepuluh dasar pergerakan”  »»

Ketika hatiku bimbang, Cinta-MU datang menghampiriku...

Alhamdulillah, tak terasa kita telah memasuki bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan kali ini saya dihadapkan beberapa perkara yang harus saya hadapi. Perkara yang paling membuatku bimbang adalah perkara fitrah untuk hidup berpasang-pasangan. Untuk memantapkan pilihan, saya tak lupa untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah. Karena Dia-lah sebaik-baiknya pelindung dan Dia-lah penguasa jagat raya ini.
Berbagai aktifitas kerohanian sering saya ikuti, seperti Daurah Quran dan iftar jamai bersama kader terbina, iftar jamai bersama IRMABI (Ikatan Remaja Masjid Baitul Iman), Nuzulul Quran dan Itikaf di mesjid Agung Cirebon dan mesjid Sabilul Huda serta mengikuti terawih keliling dari mesjid yang satu ke yang lainnya.
Ada beberapa pengalaman yang saya dapatkan dari aktifitas ini. Pengalaman yang paling mengesankan adalah ketika tarawih di Mesjid STAIN Cirebon. Ketika itu, yang menjadi imamnya adalah salah seorang mahasiswa STAIN Cirebon. Yang membuat terkagum adalah ketika imam mulai membacakan ayat demi ayat Kalamullah itu. Diri ini sepertinya sudah tidak kuasa lagi untuk membendung air mata.
Masya Allah, ternyata bacaan Al Quran-nya tartil dan begitu indah. Sehingga membuat makmumnya terlena oleh keindahan suaranya. Ya Allah, seperti inikah calon penghuni Surga-MU? Jika ia, ajaklah aku. Ya Allah, harus bagaimana agar aku menjadi penghuni Surga-Mu?
»» Lanjutkan membaca “Ketika hatiku bimbang, Cinta-MU datang menghampiriku...”  »»


Copyright 2013 Wasum Diwa