Sembilan Hari

Karena sangat kangennya diriku pada DWA, sehingga sekitar pukul 20.00 ku telepon DWA. Awalnya kami berbicara tentang rasa rindu yang sedang kami rasakan ini dan membahas tentang mimpi DWA. Namun setelah beberapa lama, tidak tau siapa yang mengawali pembicaraan yang mengarah ke 9 hari itu. Akhirnya, kami pun terfokus membicarakan hal-hal yang ada sangkut pautnya dengan 9 hari itu dan pembicaraan itu berlangsung selama 2 jam.
Setelah pukul 23.10 dan menjelang tidur, kami sepakat membuat janji agar besok pagi kami bisa berkomunikasi lagi. Alhamdulillah, sekitar jam 03.00 kami kembali lagi berkomunikasi.
Telepon pertama, saya hanya misscall DWA. Telepon yang kedua, saya langsung telepon DWA dan DWA mengatakan bahwa DWA menunggu saya dari tadi dan saya pun meminta maaf karena telah membuat DWA menunggu.
Seperti yang terjadi malam sebelumnya, pagi harinya pun kami masih tetap membicarakan yang 9 hari itu namun ada sedikit tambahan sharing tentang masalah masing-masing. Pembicaraan itu berlangsung sampai 2 setengah jam.
Sebelum selesai berkomunikasi, seperti biasa kami membuat perjanjian. Perjanjiannya adalah setiap saat kami boleh membicarakan yang 9 hari itu. Perjanjian itu pun kami sepakati.
Setelah selesai berkomunikasi, saya langsung bergegas untuk berangkat bekerja. Alhamdulillah, saya pun sampai ke tempat kerja. Setelah sampai di tempat kerja, saya sempat berpikir ”Astaghfirullah, mengapa tadi malam dan pagi ini saya berbicara masalah yang 9 hari itu? Khan saya sudah bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Jadi, sia-sia dong pengorbanan ku selama ini. Insya Allah, saya akan mengambil hikmah dari pembicaraan kami dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.” Setelah berpikir seperti itu, tak terasa ada air mata yang jatuh dari sudut mataku.
Sebagai tanda penyesalan, saya mencoba berdoa supaya kami bisa segera diikat dalam ikatan yang di ridhoi oleh Allah SWT dan mencoba mendengarkan lantunan ayat-ayat suci yang di lantunkan oleh Syekh Abdur Rahman As Sudais. Alhamdulillah, setelah mendengarkan surat Maryam dan Thaha hatiku sedikit terobati.

Artikel yang berhubungan diantaranya :



0 komentar:

Post a Comment


Copyright 2013 Wasum Diwa