Di Gerbong Kereta Bag. III

Liat juga posting yang Bag. I dan Bag. II yaa...
Nah untuk Bag. III kira-kira ceritanya seperti ini :
Saya masih sempat sms-an dengan DWA walaupun disaat itu keadaan saya masih berdiri. Sekitar jam 20.40an, kami berusaha tuk duduk bersampingan. Mungkin karena terlalu lelah, akhirnya kepala Iwan pun bersandar di pundakku. Dan saya langsung memberi kabar ke DWA dan dia pun sedikit cemburu. Setelah itu, DWA pun menawarkan ke saya bagaimana kalau dia menemani perjalananku lewat sms. Karena dia baru saja mendapat bonus sms gratis. Tapi saya menolaknya, karena saat itu sudah larut malam.
Tepat jam 22.00 kereta pun berhenti di stasiun Pekalongan dan semua penumpang boleh beristirahat di luar kereta selama 30 menit. Karena belum menunaikan sholat Isya, akhirnya kami pun mencari mushola dan alhamdulillah kami bisa sholat berjamaah yang kebetulan yang menjadi imamnya adalah saya sendiri.
Tiga puluh menit telah berlalu dan keretapun melanjutkan perjalanannya dan kamipun kembali ke tempat duduk semula. Karena merasa terlalu sempit, akhirnya saya berusaha untuk mencari tempat duduk yang lainnya dan alhamdulillah ada salah seorang yang menawarkan tempat duduk dan saya pun menerima tawaran beliau. Akhirnya sayapun duduk disamping beliau.
Mulai dari Kota Semarang sampai Kota Madiun saya diajak ngobrol dengan orang yang ada di depan dan samping. Karena mereka menggunakan bahasa Jowo, jadi saya tidak terlalu mengerti apa yang mereka bicarakan. Setelah sampai di stasiun kota Madiun, saya kembali lagi ke tempat Iwan dan saat itu Iwan masih tertidur lelap. Alhamdulillah di tempat itu ada salah seorang yang belum tidur. Dan kami pun akhirnya berbincang-bincang. Dan tak disangka dia berasal dari Majalengka (Jabar) yang akan menuntut ilmu di salah satu pondok pesantren yang ada di Kediri. Kami berbincang-bincang hanya sampai kota Kediri dan kebetulan saat itu jam sudah menunjukkan pukul 05.00. Selama 20 menit kereta yang kami tumpangi berhenti di stasiun kota Kediri.
Sekitar jam 07.00an DWA memberi tahu bahwa dia akan segera brangkat ke Stasiun Kota Baru Malang untuk menjemput kami. Satu jam kemudian dia memberitahukan bahwa dia sudah menunggu di stasiun itu dan secara kebetulan kami masih ada di Wlingi. Empat puluh menit kemudian diapun memberitahukan bahwa sekarang dia menunggu kami bersama Recta dan tepat pukul 09.00 kami pun tiba di Stasiun Kota Baru Malang.
Setelah mau turun dari kereta tiba-tiba HP ku berbunyi. Dan ku angkat telepon itu sambil berjalan menelusuri terowongan yang ada di stasiun itu. Beliau menanyakan tentang PSB di kota kami. Setelah ku tutup teleponnya ternyata ada 1 pesan yang masuk ke HPku dan di ujung pintu terowongan itu smsnya saya baca dan ternyata itu sms dari atasanku. Beliau memberi tahukan bahwa nanti malam minggu saya di suruh lemburan karena mengurusi PSB. Sambil berjalan mengikuti Iwan ku balas sms dari beliau. Sebelum mengirimkan pesan yang sempat saya ketik, kemudian saya mencoba melihat di sekeliling saya dan ternyata ada yang melambaikan tangan ke saya. Dia adalah DWA.
Setelah sempat bertatap muka, kami pun meminta izin untuk bersih-bersih dulu. Alhamdulillah, setelah bersih-bersih kami pun bertatap muka lagi dengan DWA dan Recta dan kami pun langsung menjalankan rencana kami masing-masing.

Artikel yang berhubungan diantaranya :



0 komentar:

Post a Comment


Copyright 2013 Wasum Diwa