Sepuluh dasar pergerakan

Ikhwahfillah, saya hanya ingin mengingatkan kepada antum. Barang kali aja antum lupa atau melupakannya atau memang belum mengetahui. Ini adalah sebuah uraian tentang risalah ta’alim yang disampaikan oleh Imam Syahid Hasan Al-Banna.
Saya ingin antum baca dan hujamkan kedalam fikiran dan hati antum tentang apa-apa yang harus diketahui oleh seorang al-akh muslim, tentunya antum sebagai seorang prajurit dakwah. Beliau ingin menyampaikannya kepada antum wahai ikhwah mujahidin, wahai para jundi-jundi dakwah, bukan sekedar untuk dihafal,tetapi petunjuk-petunjuk yang harus diamalkan.
Ikhwahfillah, petunjuk dan wasiat tersebut disusun oleh Imam Syahid berurutan, hingga antum harus tahu dari mana antum harus memulai. Susunan tersebut ialah:
  1. FAHM (Pemahaman)
    Imam Syahid menginginkan antum mengetahui benar fikrah islam ini secara bersih. Bahwa Islam adalah agama yang syamil. Seperti yang kita sering dengar dari beliau, bahwa Islam adalah aqidah dan ibadah, akhlak dan syariah, agama dan negara, al-quran dan pedang. Seorang muslim dituntut untuk berpegang teguh pada Al-Quran dan Sunnah. Dan mengembalikan permasalahan kepada keduanya untuk memahami hukum-hukum Islam. Maka, kita dengar semboyan itu, “Al-Quran adalah dustur kami dan Rasul adalah Qudwah kami.” Antum bisa membacanya lebih lengkap dalam ushul al-‘isyrin (dua puluh prinsip)
  2. IKHLAS
    Ikhlas adalah bahwa seorang muslim dalam setiap kata-kata, aktivitas, dan jihadnya, semua harus dimaksudkan untuk mencari ridha Allah dan pahala-Nya. Dengan itulah ia menjadi tentara fikrah dan aqidah, bukan tentara kepentingan dan ambisi pribadi.
  3. AMAL
    Amal (aktivitas) adalah bahwa ia merupakan buah dari ilmu dan keikhlasan. Antum ingat 10 Muwashofat kader dakwah? Ya. Tentang pembinaan individu. Dimulai dari aqidah yang lurus, ibadah yang benar, akhlak, kesungguhan, berkemampuan, kuat fisiknya, luas wawasannya, rapih manajemannya, terjaga waktunya, sampai bermanfaat bagi yang lain. Saya sarankan antum baca buku Gue Never Die-nya Salim A. Fillah, dengan bahasa gaulnya beliau uraikan tentang pembinaan individu ini. Mungkin bisa membantu antum memahami.
    Nah, setelah perbaikan diri sendiri lalu kemana? Menikahlah yang belum menikah (afwan, saya jadi malu untuk mengingatkan, saya sendiri masih membujang). Bentuklah keluarga muslim. Lalu bimbinglah masyarakat, bebaskan tanah air dari “penjajah”, perbaiki pemerintahan, persiapkan aset untuk kemaslahatan umat, dan tegakkan kepemimpinan dunia dengan penyebaran dakwah Islam dikolong langit ini. Sekali lagi Salim A. Fillah dengan bahasa renyahnya coba menjabarkan apa yang disampaikan Imam Syahid ini dalam bukunya “Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim”. Antum baca tuh!
  4. JIHAD
    Jihad adalah sebuah kewajiban yang tetap hukumnya hingga hari kiamat. “Barangsiapa mati, sementara ia belum pernah berperang atau berniat untuk berperang, ia mati dalam kemunafikan”, seperti itulah kata Rasul.
    Peringkat pertama jihad adalah pengingkaran dengan hati, dan peringkat terakhirnya adalah perang di jalan Allah. Sedangkan antara keduanya terdapat jihad dengan lisan, pena, tangan, dan kata-kata yang benar di hadapan penguasa yang zhalim. Tidaklah dakwah menjadi hidup, kecuali dengan jihad.
  5. TADHHIYAH (Pengorbanan)
    Tadhhiyah adalah pengorbanan jiwa, harta, waktu, kehidupan dan segala sesuatu yang dipunyai oleh seseorang untuk meraih tujuan. Tidak ada perjuangan didunia ini, kecuali harus disertai dengan pengorbanan.
  6. TAAT (Kepatuhan)
    Taat adalah menjalankan perintah dan merealisasikannya dengan serta merta, baik dalam keadaan sulit maupun mudah, saat bersemangat maupun malas.
  7. TSABAT (Keteguhan)
    Tsabat adalah bahwa seorang al-akh muslim hendaknya senantiasa bekerja sebagai mujahid di jalan yang mengantarkan pada tujuan, betapapun jauh jangkauannya dan lama waktunya, sehingga bertemu dengan Allah dalam keadaan demikian, sedangkan ia telah berhasil mendapatkan salah satu dari dua kebaikan : meraih kemenangan atau syahid di jalan-Nya.
  8. TAJARRUD (Kemurnian)
    Tajarrud adalah bahwa antum harus membersihkan pola pikir antum dari berbagai prinsip nilai lain dan pengaruh jahiliyah. Seorang akh itu seharusnya memiliki nilai berbeda dan lebih ditengah masyarakat ketika ia sudah bersentuhan dengan Islam. “Sibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik sibghahnya daripada Allah?” (albaqarah 138)
  9. UKHUWAH
    Ukhuwah adalah terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan aqidah. Aqidah adalah sekokoh-kokoh ikatan dan semulia-mulianya. Al-akh yang tulus melihat saudara-saudaranya yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri. Seorang mukmin dengan mukmin lainya ibarat sebuah bangunan, yang satu mengokohkan yang lain.
  10. TSIQAH (Kepercayaan)
    Tsiqah adalah rasa puasnya seorang tentara atas komandanya, dalam hal kapasitas kepemimpinannya maupun keikhlasannya, dengan kepuasan mendalam yang menghasilkan perasaan cinta, penghargaan, penghormatan, dan ketaatan. Seorang al-akh yang tsiqah seharusnya siap menganggap semua instruksi (yang diputuskan oleh qiyadah dakwah dan hasil syura, tanpa maksiat tentu) sebagai instruksi yang harus dilaksanakan tanpa reserve, tanpa ragu, tanpa ditambah dan tanpa dikurangi, dengan keberanian memberi nasehat dan peringatan untuk tujuan yang benar.

Ikhwahfillah, demikian uraian singkat risalah ta’alim Imam Syahid Hasan Al-Banna, yang ditujukan untuk antum yang memiliki tekad tulus untuk hidup bersama dakwah dan mati atas namanya. Antum bisa mengenal prinsip-prinsip tersebut dalam lima slogan : Allah ghayatuna (Allah adalah tujuan kami), Ar-Rasul Qudwatuna (Rasul adalah teladan kami), Al-Quran Dusturuna (Al-Quran pedoman hidup kami), Al-Jihad sabiluna (Jihad adalah jalan juang kami), As-Syahadah umniyatunna (Mati Syahid adalah cita-cita kami). Lebih dalamnya antum bisa membaca dan memahaminya dalam Risalah Dakwah beliau. Agar antum TIDAK RAGU lagi untuk berada di jalan dakwah ini.
Diambil dari sini

Artikel yang berhubungan diantaranya :



0 komentar:

Post a Comment


Copyright 2013 Wasum Diwa